Advertisement

Kita (Puisi)


Kita

Kota Heritage, Januari 2021
Inggit

Pertemuan kita adalah harapan ditengah kepiluan

Aku terisak hebat di tepian senja
kau datang meneduhkan tiada duga
hadirmu mampu membasuh dukacita
aku yang penuh luka kembali punya sukacita

Kau dan aku menjelma kita
lalu kita bermetamorfosis menjadi kisah
kisah kita pun bernyawa
yang bisa kita lakukan hanya berserah
begitulah awal kita bermula
kita saling terpanah

Perkenalan kita adalah kasmaran dalam keheningan

Hatiku yang beku mencair tiba-tiba
kau hadir menumbuhkan rasa
membuatku mulai percaya pada asmara
aku yang dulu satu kini menjadi dua

Tidak sulit mengagumi sosokmu yang tangguh
jalan yang kau pijak penuh dengan pedih
tak mengapa jika bersedih
bukankah hati memang mudah rapuh?

Adalah aku yang hanya memandangmu tanpa dapat berkata-kata
bersamamu aku rela berlama-lama betah
demikian kisah kita bermula
dan berharap tidak akan punah

Dari pertemuan dan perkenalan,
kita bersepakat untuk mengupayakan banyak hal berdua;

Tidak saling meragu untuk menyatukan langkah
menghadapi hebatnya segala perbedaan
agar selalu bisa saling berdampingan.

Tidak saling melepas tangan untuk menggenggam erat
melewati hari ketika berat
agar selalu bisa saling bergandengan.
Tidak saling melemah peluk untuk merengkuh lelah jiwa
menemani dengan setia hingga terlelap sampai kembali terjaga
agar selalu bisa saling menenangkan.

Tidak saling menghindar untuk menopang sandaran
membagi beban ketika sarat
agar selalu bisa saling meringankan.
Tidak saling menutup mata untuk menoleh betapa banyak pengorbanan
melihat peluh yang jatuh bercucuran
agar selalu bisa saling mempedulikan.

Tidak saling menuli untuk mendengar keluh kesah 
menghentikan air mata ketika sedang terluka
agar selalu bisa saling menyembuhkan.

Dari pertemuan dan perkenalan,
kita berjuang untuk melakukan banyak hal berdua;

Tidak saling kelu lidah untuk menyeragamkan kata memanjatkan puja pada Tuhan
agar selalu bisa saling mendoakan.

Tidak saling meredah debar untuk menarikkan laju irama jantung
memahami kencang ritme degupnya
agar selalu bisa saling menyelaraskan.

Tidak saling melupa untuk mengingatkan sudah seberapa jauh perjuangan
menggapai segala mimpi bersama
agar selalu bisa saling memprioritaskan.

Tidak saling mengutuk untuk merendahkan hati memaknai arti dari setiap kekurangan
agar selalu bisa saling mendewasakan.

Tidak saling menuntut untuk mensyukuri segala hal 
mengisinya dengan kebaikan-kebaikan kecil
agar selalu bisa saling membahagiakan.

Tidak saling menyerah untuk menghadang ombak dan badai pertikaian
menahan pamit dengan mati-matian
agar selalu bisa saling mempertahankan.

Ahh.. betapa semua upaya terlampau pelik bukan main-main
bahkan terasa hampir tidak mungkin
tapi kita tetap mencoba percaya
dengan seteguh-teguhnya daya

Dari hebatnya segala perbedaan
kita belajar untuk tidak pernah berhenti saling menghargai
meski ada begitu banyak cara untuk kita bisa saling menyakiti.

Dari beratnya hari
kita belajar untuk tidak pernah berhenti saling menyemangati
meski ada begitu banyak alasan untuk kita bisa saling caci memaki.

Dari pengorbanan
kita belajar untuk tidak pernah berhenti saling memberi
meski ada begitu banyak cara untuk kita bisa saling mengingkari.

Dari perjuangan
kita belajar untuk tidak pernah berhenti saling meyakini
meski ada begitu banyak alasan untuk kita bisa saling menyudahi.

Dari kekurangan
kita belajar untuk tidak pernah berhenti saling melengkapi
meski ada begitu banyak alasan untuk kita bisa saling mengkhianati.

Dari pertikaian
kita belajar untuk tidak pernah berhenti saling mempercayai
meski ada begitu banyak alasan untuk kita bisa saling mencurigai.

Dan darimu..
Aku belajar mencintai dengan tidak sete
ngah-setengah hati.
Dan darimu juga..

Aku belajar mengasihi dengan segenap-g
enapnya hati.


Selamanya denganmu aku mau..


Posting Komentar

0 Komentar